Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

dinasti fatimiyah

DINASTI FATHIMIYAH MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah “Sejarah Peradaban Islam 2” Dosen Pembimbing: Muzaiyanah, M.Fil.I. Disusun Oleh: Moh Teguh Prasetyo : A02209021 Emil Hikmatul H : A82209063 Nahlal Faridah : A02209032 FAKULTAS ADAB JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2010 BAB I PENDAHULUAN Dinasti fatimiyah adalah satu-satunya Dinasti Syiah dalam Islam. Dinasti ini didirikan karena ingin menandingi kekhalifahan Abasiyah di Baghdad, yang didirikan oleh Said Ibn Husain yaitu pendiri sakte ismailiyah seorang persia yang bernama Abdullah Ibn Maymun pada tahun 909 M. Keruntuhan sedikit demi sedikit, hegemoni Daulah Abbasiyah sebuah konsekwensi dari lemahnya kepemimpinan dan dukungan politik dari berbagai daerah kekuasaan. Tuntutan otonomi daerah bertopeng kepentingan agama demi kekuasaan juga memperlihatkan perannya. Lebih dari itu, tuntutan perkembangan zaman dan kemajuan masyarakat serta merta mengubah cara pandang yang

civil cociety

[envorum] Jalan Panjang Menuju "Civil Society" Djuni Pristiyanto Thu, 05 Jul 2001 20:32:10 -0700 http://kompas.com/kompas-cetak/0107/06/DIKBUD/jala38.htm >Jumat, 6 Juli 2001 Jalan Panjang Menuju "Civil Society" Oleh Agus Muhammad WACANA civil society sebetulnya sudah mulai berkembang sejak dekade 70-an bersamaan dengan mulai maraknya lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Memasuki dekade 80-an, wacana ini makin merebut perhatian publik. Ini tidak heran, karena pada dekade tersebut, kekuasaan Orde Baru sedang di puncak kejayaannya dengan wacana tunggal yang sangat hegemonik yang ditandai penetapan Pancasila sebagai asas tunggal. Wacana lain di luar Pancasila ibarat barang haram yang bukan saja dilarang, tetapi juga diimbangi dengan tindakan hukum yang represif. Kita tentu masih ingat dua orang muda di Yogyakarta pada tahun 1987 yang ditangkap karena menjual dan mengedarkan buku-buku Pramoedya Ananta Toer, yakni Bambang Isti Nugroho dan Bonar Tigor Naipospo

deni

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan sampai ke Indonesia melalui para pedagang dan alim ulama yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat cara persebarannya adalah sebagai berikut: 1. Melalui perdagangan 2. Pendidikan (pesantren) 3. Pernikahan 4. Dakwah 5. Melalui alkulturasi budaya (Amin, 1995:29). Dari cara penyebara di atas dapat disimpulkan bahwa islam merupakan suatu agama yang lentur dan tidak memaksa bagi calon pemluknya tetapi Islam dengan sendirinya dapat mengambil simpati masarakat setempat. Para ulama menggunakan cara dakwahnya melalui perdagangan, pendidikan, pernikahan,dakwah, dan pendekatan budaya. Semua hal yang tersebut di atas dilakukan para wali untuk untuk menyebarkan agama Islam secara damai, dalam istilah Jawa cara di atas disebut dengan ” kenek iwake ora butek banyune”. Adapun di karya ilmiah ini akan dibahas Islam di Jawa yang tidak luput dari sembilan orang wali orang jawa biasa menyebutnya dengan Wali Songo.