peran islam dalam perang kemerdekaan
Pembahasan
A.
Perang
kemerdekaan I
Tujuan
agresi militer belanda adalah ingin menguasai kembali Indonesia serasa 350
tahun bagi belanda sangat kurang dan sangat berat bagi belanda untuk
meninggalkan negeri yang elok ini. Belanda ingin menancapkan kekuasanya kembali
melalui serangan-serangan militer yang biasa di sebut dengan Agresi Militer
belanda yang dimulai sejak 21 juli 1947 dengan tujuan satu yaitu penghancuran
RI, akan tetapi untuk melakukan hal tersebut belanda harus melakukan tiga hal
sebagai sarat utama untuk menguasai RI dari tiga hal tersebut akan saya
sebutkan di bawah ini:[1]
a)
Politik:
pengepungan ibukota RI dan penghapusan RI dari peta (menghilangkan secara de
facto)
b)
Perebutan
daerah-daerah penghasil bahan makanan (daerah beras di jawa barat dan jawa
timur) dan bahan ekspor (perkebunan di jawa barat, jawa timur dan sumatra)
c)
Militer:
penghancuran TNI
Sejak
dimulainya agresi militer belanda yang dimulai sejak 21 juli 1947 belanda
datang dengan boncengan NICA yang berhasil di hasut oleh jendral Van Mook yang
lari ke australia sejak pendudukan tentara jepang.[2]
Sejak agresi militer pertama yang dilakukan oleh belanda daerah-daerah RI yang sangat penting mulai
dikuasai belanda hal ini memebuat RI merasa terjepit dan hubungan dengan dunia
luar sangat sulit mereka juga berhasil menguasai ibukota yogyakarta dan
berhasil menawan pemimpin-pemimpin RI hal ini membuat riang orang-orang belanda
hal0hal ini membuat indonesia semakin terjepit akan tetapi untuk mencapai fase yang ke tiga belanda mengalami kegagalan hal ini membuat
belanda harus kerja keras.
Sejak
berakhirnya perang pasifik sekutu segera membagi-bagi wilayah Asia, Amerika
menguasai kembali Filipina sedangkan Ingris kembali menguasai Birma, Asia
Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tentara sekutu mulai mendarat di
pelabuhan tanjung perak pada tanggal 29 september di bawah komando jendral
Philip Cristian[3].
Tentara belanda ternyata membonceng NICA mereka menyamar menjadi palang merah
internasiaonal. Akan tetapi rakyat segara mengetahuinya sehingga timbullah
bentrokan-bentrokan dan kerusahan-kerusuhan, sementara jumlah KNIL semakin
bertambah hal ini embuat pemerintah segera mendekrit berdirinya TKR 5 Oktober
untuk memperkuat keamanan kota karena kerusuhan-kerusuhan yang terjadi
sehingga kota jakarta tidak di anggap lagi sebagai tempat yang amanlagi maka
pada tanggal 4 januari 1946 president soekarno dan pembesar-pembesa segara
diusikan secara diam-diam.
Bentrokan-bentrokan
kecil atau besar sugdah tak terelakkan lagi pada tanggal 1-5 oktober akibat
perebutan senjata yang dilakukan oleh tentara keamanan rakyat serta para
pejuang-pejuang yang membantu TKR, sementara tentara sekutu yang bertugas untuk
melucututi senjata-senjata jepang dan membebaskan para interniar belanda
sehinga bentrokan anatara TKR atau para pejuang dengan tentara Ingris tidak
terelakkan lagi.[4]
Ternyata
kerusuhan tidak hanya terjadi di semarang saja atau kota-kota di Jawa Barat
maupun jawa Tengah di Jawa Timur sendiri
tepatnya di kota Surabaya pada pertengahan september dimana TKR
menguasai seluruh kota surabaya dan berhasil menguasai Tanjung Perak dan
seluruh Surabaya. Seperti halnya dikota-kota lain sekutu menyelundupkan para
tentara NICA sehingga menimbulkan kemarahan para pejuang di surabaya ternyata
secara lancang mereka mengibarkan bendera belanda di hotel Yamato peristiwa ini
membuat kemarahan TKR dan barisan rakyat sehingga bentrokan pun terjadi
padatanggal 29 september malam secara mendadak hotel yamato di serbu sehinga
menimbulkan korban dari pihak Ingris maupun Indonesia bentrokan tersebut di
picu dengan pengibaran bendera Belanda di depan hotel Yamato sehingga
menimbulkan betrokan tersebut.
Pada
tanggal 28-30 oktober terjadi pertempuran dalam pertempuran ini brigade yang
terdiri dari kurang lebih 3000 orang berhasil di kepung oleh para pejuang
kerana mersa terhimpit maka pihak Inggris meminta bantuan kepada president
soekarno dan mayor jendral Hebwton untuk mengadakan perjanjian dan Ingris
berjanji tidak akan menduduki daerah tanjung perak akan tetapi perjanjian
tersebut tidak ditepati oleh pihak Ingris sehingga timbullah pertempuran dalm
pertempuran tersebut brigadir jendral A.w.s Mallaby tewas sehingga menimbulkan
kemarahan pihak Ingris maka Ingris segera mengultimatum phak Indonesia untuk
menyerahkan senjata ultimatum tersebut di jawaboleh para pejuang dengan kata “
merdeka atau mati” maka terjadilah pertempuran yang dahsyat antara pihak
Inggris dan Indonesia pada 10 nevember. [5]
Dari
hal-hal tersebut diatas menimbulkan sebuah pertanyaan apa kontribusi Islam dalm
perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tentu sebuah pertanyaan yang cukup
besar dan harus di jawab pula dengan hati yang besar pula, kita tau bahwa pada
era perang kemerdekaan peran kiai atau para santri dan tentara Hizbullah banyak
berkorban dalam perang kemerdekaan mengusir penjajah yang kafir tidak dapat
dihapuskan dalam sejarah Indonesia kontribusi yang sangat besar itu yaitu
memboilisasi rakyat dan mengelorakan semangat para pejuang dengan dengan
landasan syariat Islam seperti resolusi jihad
yang di cetuskan oleh KH. Hasyim
As’ari hal tersebut dapat membakar dan mengelorakan semangat pejuang untuk
mengusir penjajah dan memerdekakakn negerinya dari cengkraman para penjajah.[6]
Setelah
menguasai beberapa tempat maka seolah-olah belanda terus memperluas Agresi
militernya mereka terus memperluas
Agresinya pada tanggal 22 juli-31 juli mereka melakukan agresinya secara
bertahap dan kesulitan karena perlawanan sengit dari pejuang atas Agresinya itu
maka dunia luar atau dunia internasional segera melakukan sidang hal ini di
kenal dengan perjuangan diplomasi:
Atas
agresi militer Belanda itulah maka muncul reaksi atas dunia luar diantaranya
Inggris dan AS tidak setuju dengan aksi
militer belanda tetapi mereka masih ragu untuk membela RI sedangkan yang tampil
membela RI adalah Ausralia dan India dua negara ini mendesak agar di buat
sebuah resolusi DK akan tetapi AS mengangap hal tersebut akan dirintangi oleh
Perancis dan Inggris dengan hak fetonya karena AS mengajukan usul kompromi maka
oleh DK pada Agustus 1 1947mendesak Belanda dan RI untuk:[7]
1)
Menghentikan
permusuhan
2)
Menyelesaikan
permusuhan mereka dengan bantuan komisi Arbitase atau cara damai lainya. Di
sini usul Rusia dan Polandia untuk pasukan Belanda agar di tarik ke daerah asal
penyerangan ditolak.
Atas dasar tersebut
maka di sepakati penghentian permusuhan dan tembak menembak mulai malam hari
tanggal 4 Agustus teteapi pada kenyatanya Belanda melanggar perjanjian tersebut
dengan terus melakukan aksi perluasaan militernya kedaerah-daerah strategus
lainya, oleh karena itu ketika syahrir beruntung dapat berbicara pada DK PBB
ditambahnya pula bahwa satu-satu jalan untuk mengakhiri perang adalah membentuk
tim pengawas maka dibentuklah KTN.
Setelah beberapa
minggu maka di putuskan diadakan
perundingan untuk menyelesaikan pertikaian mereka karena atas dasar DK tersebut maka belanda
kemudian memiulih Belgia sedangkan Indonesia memilih Australia. Pelangaran
terus di lakuka oleh Belanda dengan memperluas agersinya mereka mengambil kesempatan
sebelum KTN datang ke Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus secara sepihak belanda
memproklamasikan apa yang disebut dengan garis damarkasi van mook.[8]
Akhirnya ktn berhasil
menemukan kedua negara pada tanggal 8 desember 1947 di kapal AS Renvile yang
berlabuh di plabuhan Tanjungpriok dan Mr. Sjarifuddin terpilih sebagai wakil
Indonesia diantara isi perjanjian tersebut adalah:
1)
persetujuan
genjatan senjata diantaranya diterimanya
garis damarkasi vanmook.
2)
dasar-dasar
perjanjian renvile yang isi pokonya adalah bahwa kedua belah pihak harus
menyelesaikan pertikaian dengan jalan damai melalui KTN.
3)
Pasal
tambahan dari KTn yang antara lain berisi ketentuan bahwa kedaulatan atas
Indonesia tetap ditangan belanda selama masa peralihan sampai kemudian
kedaulatan diserahkan kepada pihak NIS.
Dilihat sepintas memang
hal tersebut sangat merugikan phak Indonesia sehingga muncul beerapa prortes
termasuk dari partai Masyumi dan PNI sehingga Mr. Sjarifuddin dan kabinet
jatuh mengundurkan diri dan digantikan
oleh Hatta.
Efek dari perjanjian
itu pula membuat TNI hijrah secara besar-besaran sebanyak 35000 orang sedangkan
tentara Hizbullah sebanyak 4000 orang tidak mau hijrah mereka lebih memilih
bertahan.[9]
B.
Pembrontakan
PKI
Di
sela-sela gencarnya TNI untuk melawan tentara belanda malah PKI pimpinan Muso
yang datang dari Moscow usai lari dari pemberontakan PKI yang pertama pertama
pada tahun 1926 muso datang dengan membawa misi menyebarkan faham komunis dan
menentang faham liberalisme Amerika. Ketika ia datang muso bergabung dengan
amir Sjarifuddin yang sejak lengsernya dia sebagai PM menjadi golongan kiri
atau lebih condong ke komunis mereka mengadakan fusi dan melakukan
propaganda-propaganda sehingga menimbulkan kecemasan pemerintah dan masarakat.[10]
Atas
usul Muso maka semua orang yang sefaham melebur menjado satu di dalam PKI pada
tanggal 18 september 1948 di proklamirkan berdirinya republik soviet di madiun
maka pecahlah pemberontakan Pki dengan di laksanakanya Gerakan Operasi Militer maka
dalam 2 minggu kota madiun dapat direbut kembali sedangkan Muso ditembak mati
sedangkan Amir Sjarifuddin di trangkap dan dihukum mati. [11]
C.
Perang
Kemerdekaan Yang Ke-II
Aksi
militer belanda mengundang banyak perhatian Internasional pasalnya Belanda
telah melanggar isi perjajian renvile Agersi militer ini dilakukan pada tanggal
19 desember 1948 di awali dengan jatuhkanya
bom di Maguwo maka dimulailah aksi militer belanda yang ke-2 mereka berhasil mengebom daerah-daerah atau
bangunan-bangunan penting yang ada di Jogjakarta sekitar 900 pasukan terjung payung didaratkan
oleh Belanda kekuatan yang tidak berimbang dan taktik pertahanan TNI yang
kurang efektif membuat serangan mendadak ini sukses gemilang tentara belanda
berhasil menguasai mereka berhasil menawan pimpinan-pimpinan tertinggi Indonesia sehingga mereka mengumumkan bahwa
RI sudah tamat. Akan tetapi Mr. Sjafruddin Prawira negara berhasil mendirikan
penerinthan darurat RI (PDRI) di bukit tinggi pada tanggal 19 desember 1948.
Dengan pendirian (PDRI) mala selamatlah pemerintahan Indonesia.[12]
a)
Reaksi
Dunia Luar
Reaksi dunia luar atas
Agresi Militer yang dilakukan oleh
belanda sangat luar baiasa hal tersebut disponsori oleh PBB apalagi penyerangan
itu dihadapan KTn sendiri sehingga mengundang negara-negara seperti AS untuk
melakukan sidang darurat DK yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember dan
memberikan resolusi bersama tetapi tidak banyak dukungan yang mengalir dukungan
hanya dilakukan oleh 5 negara sedangkan syarat resolusi harus 7 negara.akan
tetapi usul kompromi yang dilakukan AS yang menambahkan dua negara yakni
Columbia dan Syiria berhasil membuat resolusi DK yang isinya sebagai berikut:
1. Menghentikan tembak menembak segera
2. membebaskan president RI dan
pemimipin-pemiimpin RI. yang ditawan sejak 19 Desember 1948.
Akan tetapi resolusi
itu tidak di indahkan oleh Belanda maka AS pada 23 Desember 1948 ketua CIO yang
berangotakan 6000000 orang mengingatkan marshal agar menghentikan agresi
militer Beland bila perintah itu tidak di indahkan maka kesan tersebut bahwa
bantuan tersebut tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Dan pers menyatakan
beberapa pernyataan yang intinya mendesak belanda untuk menerik pasukanya dan
menghentikan bantuan berupa marshal
plaann. [13]
b)
Persetujuan
roem-royen
Karena tegesan AS
tersebut maka pada 14 April diadakan perundinganantara belanda yang diwakili
oleh Moh. Roem dan Belanda duwakili oleh Van Roeyen adapun persetujuan rum
roeyen itu adalah:[14]
(a)
Pengeluaran
perintah oleh pihak RI kepada kesatuan-kesatuan bersebjeta RI untuk
menghentikan perang greliyasedangkan pemerintah dan pemimipin-pemimpin RI di
pulihkan kembali di Yogyakarta.
(b)
Kerjasama
pemulihan kembali perdaimaian dan pemeliharaan ketertiban dan keamanan.
(c)
Belanda
akan menyokong RI untuk menjadi negara bagian dari RIS dengan mempunyai
sepertiga suara dalam perwakilan federal.
(d)
Ikut
serta dalam KMB di Den Hagg untuk mempercepat kedaulatan tanpa syarat, nyata
dan lengkap.
c)
Kewibawaan
pemerintah PDRI sangat terlihat dimana sulatan Yoyakarta pada 18 Juli
memerintah untuk tidak diadakan tembak-menembak yang dilakukan oleh para
pejuang greliya yang dipimpin Jendral Sudirman dan tokoh Agama dan masyarakat
untuk membuktikan kekuatan Tni akhirnya di hentikan sebagai akibat penarikan tentara Belanda dari
Yogyakarta dalam penarikan mundur pasukan belanda tidak ada insident apapun
yang terjadi. [15]
d)
KMB
KMB berlangsung dari 23
agustussampai November 1949 yang menjadi ketua KMB adalah perdana menteri
belanda, drees. Delegasi belanda dipimpin oleh Van Marseveen RI oleh Hatta dan
BFO oleh yang pada pokoknya terjadi pada induk dan anak persetujuan ketentuan
yang paling penting adalah dari persutujuan KMB yaitu piagam penyerahan
kedaulatan yang oleh indoneia diartikan piagam pengakuan kedaulatan yang
direbut pada 17 Agustus 1945.
Piaga ini menetapkan
pengakuan kedaulatan yang lengkap tanpa syarat selambat-lambatnya pada 30
deember 1949 oleh Belanda kepada RIS kecuali Irian Barat RIS terdiri dari 15
negara bagian.
Teks naskah yang lain
ialah tentang statuta uni Indonesia – belanda yang dikepalai raja Belanda
Skretariat ini harus mengadakan rapat minimum 2x setahun.[16]
KMB juga mengatur
kerjasama milityer disamping itu diatur pula penarikan mundur pasukan Belanda
keluar Indonesia secepatnya, sedang KNIL akan direorganisasi kembali. Dalam hal
ekonomi belanda di perlakukan secara istimewa pihak belanda diperbolehkan dan diberi
kebebasan yang luas untukmengembangkan usaha mereka di Indonesia, tetapi
wajibmelatih orang-orang Belanda.dan masalah Irian Barat akan dibicarakan lagi.
m
e)
Dari
sekian banyak perjuangan bangsa Indonesia tidak akan terlepas dari kontribusi
Islam dari perjuangan perang maupun perjuangan diplomatik misal: dari
perjuangan perang para kiai dan tokoh-tokoh agama Islam berperang memimpin para
griliyawan seperti yang disebutkan sumber primer yaitu H. Soetari yang ikut
perang griliya bersama para toko-tokoh Islam sedangkan kalau kita tengok ke
belakang lagi kita melihat perang
griliya yang dimpin oleh Jendral Soedirman seorang Jendral muslim yang besar
jasanya dalm perang Griliya yang menjabat sebagai pimpinan yang berperang dan
membaur kepada masyarakat layaknya
masyarakat biasa.[17]
Sedangkan dalam jalur
diplomasi banyak orang Islam yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui
jalir hukum dan konstitusi diantaranya H. Agus salim dalam perjanjiam
linggajati dan sutan Syahrir selai itu pula ada Mr. Moh Roem yang berjuang
melalui diplomasi juga Moh Hatta tokoh politik papan atas Indonesia yang agamis.
[1] G. Moejdanto, M.A. Indonesia
Abad Ke 20,( Yogyakarta: KANSIUS, 1998). Hlm. 15
[3] Ibid, hlm 54
[5] Marwati,Djonead, sejarah nasional indonesia VI (Jakarta:
Balai Pustaka ), hlm 115.
[7] G. Moejdanto, M.A. Indonesia
Abad Ke 20,( Yogyakarta: KANSIUS, 1998). Hlm. 17
[8] G. Moejdanto, M.A. Indonesia
Abad Ke 20,( Yogyakarta: KANSIUS, 1998). Hlm. 17
[9] Ibid, hlm. 24
[10] Marwati,Djonead, sejarah nasional indonesia VI (Jakarta:
Balai Pustaka ), hlm 152
[11] Marwati,Djonead, sejarah nasional indonesia VI (Jakarta:
Balai Pustaka ), hlm 155
[13] G. Moejdanto, M.A. Indonesia
Abad Ke 20,( Yogyakarta: KANSIUS, 1998). Hlm. 48
[14] Ibid, hlm 53
[16] G. Moejdanto, M.A. Indonesia
Abad Ke 20,( Yogyakarta: KANSIUS, 1998). Hlm. 57
Komentar
Posting Komentar